Cerita Hidupku Menjadi Anak Kos


 
Hari ini adalah hari ke-10 aku tinggal di kos. Rasanya masih aneh, sih, hidup terpisah dari keluarga. Dulu, bangun tidur udah disiapin sarapan, baju udah disetrika, kamar selalu rapi. Sekarang, semuanya harus aku urus sendiri.
 
Pagi ini, aku bangun kesiangan. Untungnya, aku masih punya waktu untuk masak mie instan buat sarapan. Rasanya? Ya, biasa aja. Tapi, ada kepuasan tersendiri bisa masak sendiri.
 
Setelah sarapan, aku bergegas ke kampus. Di kampus, aku bertemu dengan teman-teman kos. Ada Dinda dari Bandung, yang suka banget ngobrol dan ngakak. Ada juga Reza dari Medan, yang pendiam tapi seru kalau diajak ngobrol soal musik.
 
Mereka semua baik banget. Mereka ngajarin aku cara naik angkot, tempat makan enak di sekitar kos, bahkan cara nyuci baju yang benar.
 
Pulang kuliah, aku langsung ke pasar tradisional dekat kos. Awalnya, aku bingung mau beli apa. Untungnya, ada Mbak Yanti, penjual sayur yang ramah. Dia ngasih rekomendasi menu yang simpel dan murah. Aku akhirnya beli sayur bayam, tahu, dan telur.
 
Sampai di kos, aku langsung masak. Kali ini, aku mencoba masak tumis bayam. Rasanya? Hmmm, lumayanlah, masih bisa dimakan.
 
Sore ini, aku ngobrol sama Dinda dan Reza di teras kos. Kami ngobrol tentang berbagai hal, mulai dari kuliah, keluarga, dan cita-cita. Aku merasa senang bisa punya teman-teman baru yang pengertian dan seru.
 
Malamnya, aku belajar di kamar.  Rasanya, belajar di kos lebih tenang dan fokus dibanding di rumah. Mungkin karena aku bisa mengatur waktu sendiri.
 
Sebelum tidur, aku ngobrol sebentar sama Mama lewat telepon. Dia nanyain kabar dan ngingetin aku buat makan yang teratur.  Aku kangen banget sama Mama dan keluarga. Tapi, aku harus kuat dan mandiri. Aku yakin, pengalaman ini akan membuatku lebih dewasa dan tangguh.
 
Semoga besok aku bisa bangun pagi dan masak menu yang lebih enak.
 
Selamat malam, diary.

 
Aku belum terbiasa hidup mandiri, tapi aku berusaha untuk belajar dan beradaptasi.

Aku bersyukur punya teman-teman kos yang baik dan pengertian.

Aku kangen keluarga, tapi aku yakin aku bisa melewati masa-masa ini dengan baik.



Posting Komentar

0 Komentar