G³nj⁰t Arez Lagi




Arez berbadan gemoy namun posturnya lebih tinggi dariku, badannya juga bersih, mulus.

Entah berapa kali dia kugenjot, semua terjadi sejak kami berkenalan lewat whatsapp grup beberapa tahun lalu. Saat itu dia masih SMK.

Arez berwajah manis dan lucu, dia adalah boti yang menggemaskan, dan karena itulah kontolku selalu ngaceng maksimal.

Kami baru pertama ketemu justru saat Arez udah kuliah, dia mampir ke rumahku, kebetulan rumahnya satu arah.

Lubang Arez sangat nyaman, enak dan berdenyut, mungkin dari semua boti yang pernah kugenjot, lubang Arez lah yang paling nikmat.

Sayangnya, lubang Arez tak selalu bersih, kadang tainya nempel banyak banget, itulah kelemahan Arez.

Tapi itulah resiko genjot lubang anus, emang itu tempat keluarnya tai, dan hari itu Arez mungkin belum BAB.

Namun tak selalu begitu, kadang lubangnya juga bersih.

Entah berapa kali aku udah genjot Arez, dia tak pernah menolak saat kugenjot, kata dia aku cakep kalo pas lagi di atas. Haha...

Beberapa kali juga dia minta digenjot, namun aku tak bisa memenuhinya karena kesibukan.

Apakah dia juga minta itu pada top lain yang pernah genjot dia? Entahlah.

Biasanya aku biarkan Arez ngecrot duluan saat kugenjot, lalu aku menyusul, di dalam atau di luar.

FYI, aku selalu pakai kondom saat genjot boti.

Tapi sekali aku pernah crot tanpa konfirmasi, gak bisa nahan dan crot gitu aja saat Arez menggoyang. Sepertinya dia kecewa.

Saat terakhir dia mendatangi kosku, aku juga hampir keluar gara-gara pas kami lagi bersetubuh ada yang mengetuk pintu kamar.

Namun untunglah aku langsung mencabutnya dan bisa agak relax, lalu kami melanjutkannya lagi dan Arez keluar duluan. Baru aku.

Apakah kami saling cinta? Sepertinya enggak, kami cuma pakai nafsu, dan aku tahu Arez juga melakukan ini dengan orang lain, begitupun aku. Haha...

Kami tak pernah melibatkan perasaan, khususnya aku. Kadang unik kalau dibayangkan, tapi inilah fakta.

Kami bertemu hanya buat melakukan hal itu, tidak lebih. Begitu bebas pergaulan sekarang ini.

Namun aku tak mau genjot anak sekolah, khususnya di bawah 18 tahun. Itulah kenapa aku baru ketemu Arez saat dia udah kuliah, kira-kira usia 20 tahun.

Aku gak tega genjot anak sekolah, karena takut merusaknya, padahal kalau dipikir sama aja. Usia hanya angka.

Apakah setelah Arez berusia 20 tahun itu tak bisa disebut merusaknya?

Maafin aku, Arez.

Diary Defan

Posting Komentar

0 Komentar