Dia Cuma Pake Sempak
Nuel Elastia
---
Gak sengaja aku lewat jalan sempit belakang rumah dan ngeliat Irbat sedang berdiri mengenakan sempak doang.
Entah apa yang dia lakukan, mungkin work out karena di sekitarnya terlihat dua buah dumble.
Kaos dan celana pendeknya juga tergeletak di atas kursi kayu, terus kenapa dia cuma sempakan doang?
Meski kami tinggal satu lingkungan RT, namun kami tak terlalu dekat, sekadar kenal saja karena sering berpapasan di jalan.
Tak ada moment kami untuk kenal secara dekat karena sejak SD hingga SMA, sekolah kami berbeda, termasuk sekarang saat kami kuliah.
Ini musim liburan dan dia sepertinya juga di rumah. Belakang rumahnya ada pekarangan, hanya dibatasi pagar kayu dan pohon-pohon coklat.
Kalau lewat tentu masih terlihat meski terhalang pohon, masih ada celah-celah.
Irbat bertubuh slim namun padat berotot, kalau memakai kaos keliatan kayak kurus, baru setelah dia buka baju keliatan kalau badannya bagus banget anjjirr..
Sempaknya juga fit paha dan itu keliatan serasi sama bentuk tubuhnya.
Hari itu aku sedang belanja di warung dekat rumah Irbat dan pemandangan ini membuatku terhenti sejenak.
Kenapa Irbat cuma pake sempak? Outdoor lagi. Dia pasti tau kalau ada yang lewat pasti langsung bisa melihatnya dari balik pagar kayu.
Meskipun jalan kecil belakang rumahnya adalah jalan alternatif, tetep aja banyak yang lewat, terutama orang-orang yang pergi ke ladang dan sawah.
Tapi itu soal lain, aku kayaknya beruntung bisa melihat pemandangan ini dan berharap dia melakukan lebih dari sekedar sempakan doang sambil berdiri.
Mungkin coli atau apa, haha....
Dada dan perut Irbat juga bagus, perut rata dengan sedikit lekukan pack meski tak begitu terlihat jelas.
Dada bidang menonjol dengan belahan tengah yang menggoda, juga puting coklat yang tampak mengeras.
Arghh......
Bayangan itu terus menghampiri pikiranku dan aku tak bisa lama-lama berdiri memelototinya, takut Irbat lihat.
Padahal, mungkin Irbat tau kalau ada orang lewat jalan kecil, pasti lah, atau mungkin dia sengaja.
Dia senang suasana semi privat dan orang-orang bisa melihat tubuhnya yang indah itu.
Kontolnya kayaknya juga lagi ngaceng kalau melihat tonjolan dari depan. Njiirr...
Sesampainya di rumah bayangan irbat sempakan doang masih terus bergelayut. Fantasiku kemana mana.
Mungkin besok aku akan lewat jalan itu lagi pada jam yang sama, beli sesuatu di warung hal-hal yang belum aku perlukan.
By denis

