Suka BFnya Temenku
Jane memperkenalkan Arman, berwajah putih bersih, manly tapi cute.
Tiba-tiba aku membayangkan dia shirtless lalu mengangkat kedua lengannya di melipat tangan ke belakang.
Bicep dan ketiaknya pasti menciptakan lekukan yang menawan. Arghh....
- 00-
Ketertarikanku pada Arman sebenarnya lebih secara seksual, karena aku hanya tertarik making fun dan gak terlalu mau ribet pada urusan perasaan.
Namun aku harus kontrol diri karena Arman adalah BFnya temanku.
Aku harus menahan diri meski darahku mendidih dan hasratku meletup-letup saat berada di dekatnya.
Akhir pekan kami akan berlibur ke sebuah vila dengan kolam renang yang bagus, view gunung dan pepohonan rindang.
Yang kupikirkan di jalan adalah moment ketika Arman akan membuka bajunya dan lekuk tubuhnya akan memanjakan mata.
"Vila itu kamarnya ada 3, nanti elu sekamar sama arman yak," pinta jane
"Ha, kenapa kan dia pacarmu."
"Gila lu, cowok sekamar sama cowok lah, emang lu pengen digrebek warga?"
Aku mendengus, dan sebenarnya itu ide menarik untuk memantik kedekatan.
Setibanya di villa, kami langsung ke kamar untuk menaruh koper. 3 hari di sini semoga bisa merefresh pikiran yang penat oleh pekerjaan.
Arman berdiri di balkon dan melihat view kolam renang dari atas.
"Temboknya bisa dipanjat gak sih?" ucapnya.
"Hah?"
Aku menyusulnya dan melihat tembok sekitar 2 meter mengitari area villa.
"Emang siapa yang mau manjat, sekitarnya kebun gitu," lanjutku.
"Ya siapa tau. Turun yuk."
Arman menuruni tangga menuju kolam renang, dia lekas membuka kaos dan nyemplung ke kolam.
Ini terlalu cepat dari perkiraan, empat cewek lainnya mungkin masih riweh di kamar masing-masing.
Aku menyusulnya dan fokusku adalah pada area dada dan lengan Arman yang tebel.
Dia bertubuh semi fat, namun atletis, seperti body papa muda big stone atau tulang besar yang sangat menggairahkan.
Boxer hitam fit bertali yang semakin menonjolkan bentuk tubuhnya yang padat dan terawat.
"Ayo nyemplung, mumpung cewek cewek belum pada datang."
"Bentar lah, nikmatin suasana dulu," balasku.
Tak berselang lama, para cewek datang dan menambah keramaian sore itu.
- 00-
Larut malam, aku terbangun dan Arman tak ada di kasur samping.
Aku berdiri dan melihat bawah dari tembok kaca, di sisi kolam masih ada Jane dan Arman, tapi ....
Aku mengusap mata karena khawatir salah lihat, mereka sedang bersetubuh di atas kursi kayu lengkung.
Anjirrr..... arman terlihat menggoyangkan pinggulnya, mungkin sedang menggesek vagina Jane yang basah. Desahan Jane terdengar samar.
Mereka kemudian berganti posisi, Arman duduk dan Jane dengan manja beringas duduk di pangkuannya, bergoyang beringas.
Sayangnya penis Arman tak terlalu tampak dari kejauhan, hanya payudara Jane yang gondal gandul.
Penisku ngaceng, tak kuasa untuk mengocoknya, dan ini seperti melihat bokep live.
- 00-
Merin sedang memasak, mempersiapkan sarapan pagi itu, meski terlalu siang untuk sarapan.
Semua berkumpul di ruang tengah, apakah yang lain tau apa yang dilakukan Jane dan Arman di tepi kolam renang tadi malam?
Jane dan Arman masih terlihat ngantuk. Begitupun aku. Semalam aku ngocok sampe crot, lalu bersih-bersih.
Lanjut tidur. Saat bangun pagi, Arman masih terlelap di ranjang sebelah, memakai kaos kuning dan celana pendek putih.
Entah jam berapa mereka mengakhiri adegan dewasa semalam.

