Notifikasi
Tidak ada notifikasi baru.
KILAS RASA
memuat
Memuat konten...

Boti Kok Suka Sama Boti?


Sejak bertemu Oky, aku ngerasa pengen deket dia terus, pengen ketemu, ngobrol, liatin mukanya.

Dia imut, nyenengin, gemesh aja pokoknya kalau sama dia.

"Tapi dia boti," sahut tony, temenku, yang juga boti.

"Gpp," jawabku.

Selama ini aku memang sering share role sebagai boti, bahkan pernah dientot anak SMA yang usianya jauh di bawahku.

Tapi aku bisa ngaceng, dan keras. Cuma gak terpikir buat jadi top, secara feel ya jadi bot.

Cuman, aku nyaman sama Oky, dan kayaknya dia nyaman juga sama aku selama ini.

"Oky gak mungkin suka sama elu kan boti juga," tony kembali berkilah.

"Emang seberapa penting sih role buat ngejalanin relasi?" balasku.

"Penting lah, la elu selama ini nyarinya top juga kan?"

Aku menghela nafas.

"Terus kalau si oky minta lu genjot, kan elu gak bisa."

"Aku bakal coba."

"Hah?"

  - 00-

Singkat cerita, aku bilang ke oky kalau role ku top, bukan vers, karena oky kan pure boti.

Rata-rata pure boti gak suka sama vers.

"Pas dong," balasnya suatu ketika.

Kami pun menjadi BF, dan semakin akrab.

  - 00-

Suatu weekend, oky ngasih kode, dia kayaknya canggung banget buat bilang: ngewe yuk.

Secara gestur, udah ditebak.

"Kita kan bf kan?" tulisnya lewat sebuah pesan.

Setelah makan malam, aku pun ajak dia ke kosku, masuk kamar, dan ini untuk yang pertama.

Aku gak mungkin bilang, kalau aku belum pernah ngentot, seringnya dientot.

Aku berlagak jadi top pro meski bingung gimana mulainya, selama ini aku pasif.

Namun oky justru yang mulai dengan mendorong tubuhku pelan, sampe ke tembok.

"Baru kali ini aku dapet top sesopan ini, gak nyosoran," ucapnya.

Aku tersenyum getir. Oky kemudian melepaskan kaosku, dan mulai meraba area bawah.

Dia membuka resletingku dan mengendus pelan, aku ngaceng... ngaceng banget, keras, maksimal.

Dia nyepong kontolku, kalau disepong, aku pernah, beberapa kali. Beberapa top yang ngentot aku juga suka nyepong.

Lalu oky berhenti sejenak, sambil melototin aku.

"Kamu pasif banget sih?"

Kayaknya dia mulai kesal, dan aku semakin canggung.

"Sorry, soalnya aku gak expect kalau bakal ngajak fun," jawabku sekenanya.

"Kamu pengen gak? Kalau enggak gak usah sekalian," nadanya mulai berubah.

"Pe.... pe..ngen, kok."

Aku mendorong tubuhnya sampe telentang, dia pasrah, tapi aku bingung mau ngapain.

Biasanya sih diendus lehernya, aku coba, dia mendesah pelan.

"Lebih beringas yank, arghhhh..."

Lalu seseorang mengetuk pintu kamarku.

Fal, naufal....

Shit, ngapain si tony datang pas saat kayak gini?
Short Story