K⁰nt⁰lmu Bisa Ng⁴c³ng Kan?





Kontolmu Bisa Ngaceng Kan?



"Lu itu cakep, badan lu bagus, kok gak punya cewek sih bro?" protes Elba


"La emang kenapa?" balasku.


"Kontol lu bisa ngaceng kan?"


Semua orang tertawa mendengar kalimat terakhir Elba, moment ultahku malah jadi ajang roasting. Ah, dasar mereka.


Memang banyak yang menanyakan, kenapa aku sulit membuka diri? Padahal banyak cewek bakal ngantri buat jadi pacarku.


Hmm... entahlah, ketika temen-temenku dateng dan ngebawa gebetannya, aku tak sedikitpun punya rasa ingin seperti itu. Aku enjoy dengan diriku.


Beberapa cewek bahkan menghubungiku duluan, dan ngajak ketemu, namun responku biasa aja.


Elba dan Miko lah yang sering nyocok-nyocokin aku, sampe si ceweknya baper.


"Tu bro, si Lisa udah baper banget, masa lu cuekin," sahut Miko.


"Kan kalian yang nyocok nyocokin gue sama lisa," jawabku.


"Udah cocok bro, tinggal nyocol."


"Ah gilak lu, gak boleh lah."


"Berarti dari kita cuma lu yang belum pernah nyocol cewek," sambung Gali.


"Gue gak kayak gitu lah," ucapku.


"Pake pengaman kan bisa, stay safe bro."


Aku hanya tersenyum mendengar obrolan mereka, kehidupan perkotaan emang bebas banget, si Miko bahkan udah bisa nyetubuhi cewek di kamar kosnya.


Si Elba tak separah Miko, paling dia cuma ngelakuin sama pacarnya, dan dia ngakunya cuma sekali masukin, sisanya cuma cuddling.


Seolah itu suatu prestasi dan validasi kalau mereka emang cowok beneran.


"Gue ngerasa cowok banget pas kontol gue bisa basahin memek, itu rasanya emang beda," lanjut Miko.


Lagi-lagi aku hanya tertawa kecil, topik ini paling malas kurespon, paling cuma ngedengerin pasif aja.


  - 00-


Sepulang nongkrong, aku menghubungi Julius.


"Udah di kos?" tanyaku.


"Udah nih, mau kesini?"


"Otw."


Julius adalah teman yang kukenal dari aplikasi setahun lalu, sekarang kami cukup dekat.


Aku datang ke kosnya yang cukup elite di dekat kampusnya, malam begini biasanya dia main game sambil persiapan tidur.


Julius tidur paling jam 10 malam, kecuali ada kesibukan lain.


Karena saking terbiasanya aku ngeloyor aja tiduran di kasurnya.


"Baru selesai nongkrong?"


"Iya nih."


Julius menaruh ponselnya dan duduk di sampingku.


"Gas gak?"


Aku mengangguk.


  - 00-


Iringan lirih lagu-lagu Cigarette After Sex berpadu dengan desahan kami berdua, jendela dibiarkan terbuka agar mendapatkan udara alami.


Lagipula, kamar kos Julius di lantai 4, tak perlu khawatir tiba-tiba ada yang mengintip.


Kedua pahaku ditahan kuat oleh kedua lengannya yang keras, kontolnya menggesek mesra area lubangku.


Ini adalah moment yang paling nyaman buatku, sesekali Julius merendahkan badannya dan menjilati putingku sambil tetap mengenjot.


  - 00-


Kontolmu bisa ngaceng kan? Kalimat Elba kadang meresahkan, ya kontolku bisa ngaceng, tapi aku pure bottom dengan segela keterkejutannya.


Muka manly dan postur gagah kerap menyembunyikan sisi asliku.


Kontolku bisa ngaceng namun anehnya tak bisa sekaku dan sekeras punya Julian.


Hanya bisa berdiri atau membesar, namun sulit untuk dipakai menyetubuhi, karena itu aku hanya bisa jadi boti.


"Mungkin kalau masukin ke memek masih bisa," canda Julian.


"Memek lebih lembut dan lebar, kalau lubang anus yang sempit, perlu usaha tersendiri," lanjutnya sambil memelukku.


"Mungkin, tapi aku belum tentu ngaceng kalau ngeliat memek," jawabku.


Julian mematikan lampu kamarnya dan kami berbagi ranjang malam itu.


By Agasy

Posting Komentar

0 Komentar