Kenapa Ng³cr⁰tnya Dikit Banget?
Nuel Elastia
---
"Aku mau keluar," ucapmu disela desahan.
Aku yang masih menikmati genjotan ini sedikit kesal mendengarnya, bisakah lebih lama?
Lalu kamu mencabut kontolmu dan meletakkan di perutku, cairan putih tak terlalu banyak muncrat di perutku.
"Kok dikit?"
- 00-
Akhir-akhir ini entah kenapa kamu terlihat kurang berselera saat ngewek sama aku.
Entah karena waktunya yang kurang tepat, atau karena kamu udah bosan?
Kamu juga sering mencabut kontolmu saat mau ngecrot, katamu, belum ingin punya anak.
Tapi karena kamu gak pake kondom, aku gak bisa memastikan apakah spermamu sebagian udah pernah masuk ke tubuhku.
Yang jelas, sejak kita menikah setahun ini, kamu gak pernah pake kondom dan emang belum ada tanda-tanda kalau aku hamil.
Kamu ahli dalam senggama putus alias mencabut saat mau croot, tapi bisa ngontrol sampe crootnya di luar.
Cowok lain belum tentu bisa, rata-rata kebablasan ngecrot di dalam.
- 00-
Kamu juga gak pernah cerita kalau tekanan pekerjaan akhir-akhir ini mungkin berat.
Kamu sering murung, namun berusaha senyum dan ramah padaku, termasuk saat aku minta jatah.
Namun feel dua bulan terakhir beda banget. Durasimu pendek, gak kayak dulu, ngecrotmu juga sedikit.
Aku takut kamu bosan padaku, atau aku yang gak terlalu bisa memuaskan?
Sampai suatu saat, aku ngintip kamu saat lagi mandi, ternyata kamu ngocok, sambil nonton bokep.
Pantesan aja, tiap kali main durasimu pendek dan ngecrotmu sedikit.
Malamnya, aku minta jatah, aku tau kalau tadi sore kamu baru ngocok.
"Kan dua hari lalu kita baru main, kita kan udah janji ngelakuin 2 kali seminggu maksimal," jelasmu.
"Tapi aku lagi pengen banget mas," manjaku.
Dia mendengus, tapi tetap melayaniku, masih foreplay seperti biasanya, kontolnya juga ngaceng.
Dia menggenjotku seperti biasa, meskipun tak lama kemudian dia mencabutnya, belum keluar.
Lalu masukin lagi, genjot lagi, dan memuntahkannya di atas perutku. Kali ini bahkan hanya beberapa tetes.
"Kok dikit banget?"
"Entahlah," jawabnya sambil terengah engah.
"Tadi kamu ngocok ya?"
"Ha?" dia terkejut, sambil menggeleng.
"Gak usah bohong, tadi aku ngintip kok."
Dia menatapku, wajahnya masih sendu kayak biasanya, khas cowok soft spoken yang dulu tak kenal.
"Entahlah."
"Jelasin, kenapa kamu masih ngocok? Apa aku kurang memuaskan?"
"Gak gak gitu, cowok emang gini."
"Gini gimana?"
"Cowok emang kadang masih ngocok, meski udah menikah."
"Kenapa masih ngocok kalau udah punya pasangan?"
"Ini beda, susah dijelaskan."
"Terus aku cuma dapet sisa sisa sperma yang udah kamu buang?"
Suasana hening, dia tak membalas, kami bertengkar setelah berhubungan intim.
Aku..... aku masih belum puas, vaginaku masih berdenyut manja saat dia lepas, kesal sekali rasanya.

