Notifikasi
Tidak ada notifikasi baru.
KILAS RASA
memuat
Memuat konten...

Korban Kntlnya si wilson




Malam ini, di kafe langganan, aku menyesap kopi hitamku sambil mendengarkan cerita terbaru dari Andre.

"Bayangin deh, gue baru aja nge-date sama Wilson!" serunya dengan nada bersemangat.
Aku tersentak. Wilson? Nama itu bagaikan hantu dari masa lalu yang tiba-tiba muncul kembali.

"Wilson yang mana nih?" tanyaku, berusaha menyembunyikan keterkejutanku.
"Ya ampun, lo kenal juga? Wilson yang anak gym itu, yang badannya kekar abis!" jawab Andre sambil terkekeh. "Ganteng banget, sumpah! Bikin leleh."
Jantungku berdegup kencang. Seminggu yang lalu, aku juga baru saja menghabiskan malam panas dengan Wilson di apartemennya.

Kami kenalan dari aplikasi kencan. Malam itu, aku menyerahkan segalanya pada Wilson, si top idaman banyak orang.

Kami ngentot mesra hampir dua jam lamanya setelah ngobrol ringan di balkon kamarnya.
Andre terus bercerita tentang betapa mempesonanya Wilson, bagaimana dia memperlakukan Andre dengan begitu manis dan penuh perhatian.

Aku hanya bisa tersenyum kecut. Aku tahu betul semua itu hanya topeng. Wilson memang jago merayu. Dia tahu bagaimana membuat seorang bottom merasa diinginkan dan istimewa.
"Dia itu tipe ideal gue banget, tau gak sih?" kata Andre dengan mata berbinar. "Gue pengen banget bisa deket sama dia lagi."
Aku menghela napas dalam-dalam. Aku tahu, Andre sudah terjerat pesona Wilson. Aku tidak ingin merusak kebahagiaannya, tapi aku juga tidak bisa membiarkannya menjadi korban selanjutnya.
"Ndre, lo hati-hati ya sama Wilson," ujarku pelan. "Gue denger-denger dia itu player."
Andre tertawa. "Ah, lo sirik aja! Wilson itu beda dari cowok lain. Dia itu tulus."
Aku terdiam. Percuma saja aku mencoba memperingatkannya. Andre sudah dibutakan oleh pesona Wilson.

Aku tahu betul, Wilson hanya mencari pelampiasan nafsu. Dia seorang top yang haus akan perhatian dan kepuasan dari para bottom yang terpikat padanya.

Aku dan puluhan boti lainnya cuma jadi pelampiasan kontolnya pas ngaceng aja. Nothing spesial.

Meskipun banyak boti bersedia melakukan itu karena ketampanan Wilson.
"Ya udah deh, terserah lo," kataku akhirnya. "Gue cuma pengen lo gak sakit hati aja."
"Tenang aja, gue bisa jaga diri," jawab Andre sambil tersenyum penuh keyakinan.
Aku hanya bisa berharap Andre benar-benar bisa menjaga dirinya. Karena aku tahu betul, di balik ketampanan dan tubuh atletisnya, Wilson adalah seorang player kelas kakap yang siap memangsa siapa saja yang terpikat padanya.

Dan aku, adalah salah satu boti yang pernah menjadi korbannya.
Short Story